Rabu, 09 Maret 2011

Menanti Kiprah Selebritas di Senayan

Menjadi politikus rupanya sebuah pekerjaan menarik bagi hampir semua kalangan kelas menengah. Tidak hanya mantan pejabat, pimpinan militer, pengusaha, pengacara dan masih banyak lagi profesi lainnya. Tak lupa para artis juga mengincar posisi ini meski berdasar penuturan mereka, gaji artis jauh lebih tinggi. Ada beragam tanggapan atas masuknya artis ke Senayan.

Ada yang mengomentari positif tetapi tak sedikit pula yang negatif. Yang positif beralasan bahwa menjadi politisi itu hak setiap orang jadi siapapun boleh mencalonkan diri. Para artis juga membela diri bahwa pilihannya menjadi politisi merupakan pengabdian pada masyarakat. Mereka mengaku lebih merasa berarti dan membalas jasa pada masyarakat.

Tere diruang kerjanya (kiri) dan Rieke saat di lift
Yang negatif tentu menilai bahwa kalangan artis hanya memanfaatkan aji mumpung saja. Masyarakat banyak yang meragukan kapasitas serta kemampuan para artis ini. Meski sudah sejak lama masyarakat juga merasa politisi yang juga aktor senior juga bersikap kritis seperti Sophaan Sophian almarhum. Mereka ingin membuktikan diri bahwa layak menjadi penyambung lidah suara masyarakat.

Partai politik yang menjagokan mereka membantah sinyalemen artis hanya vote getter saja melainkan benar-benar diposisikan menjadi calon wakil rakyat. Parpol yang banyak menggandeng artis tentu saja PAN. Namun Partai Demokrat yang suaranya meningkat signifikan, pada pemilu 2009 juga menempatkan artis pada posisi strategis.

Diputuskannya calon terpilih adalah berdasar suara terbanyak, bukan no urut tentu saja menguntungkan mereka. Para artis sudah banyak dikenal dan bila melakukan kampanye maka banyak masyarakat berbondong-bondong menghadirinya. Disinilah dugaan mengenai parpol hanya memanfaatkan situasi yang akan menguntungkan bagi partai.

Pada periode2009 - 2014, setidaknya tercatat ada 18 artis yang berhasil membuktikan diri mampu mendulang suara untuk jadi parlemen. Dari Demokrat ada Theresia EE Pardede (Tere), H Nurul Qomar (Qomar/pelawak), Ingrid Kansil, Angelina Sondaakh, Adjie Massaid, Venna Melinda dan Ruhut Sitompul. Mereka tersebar dari berbagai daerah pemilihan.

Kemudian partai Golkar menempatkan Nurul Arifin, Tanthowi Yahya dan Teti Kadi, PDIP meloloskan Guruh, Miing dan Rieke. Disusul PAN (Primus dan Eko Patrio), Rachel Maryam dan Jamal Mirdad (Gerindra) serta dari PPP terpilih artis Okky Assokawati. Mereka berhasil mendulang suara melebihi suara minimal kursi di dapilnya masing-masing.


Eko Patrio, Ingrid Kansil dan (alm) Adjie Massaid
Namun bagaimana kiprah mereka di Senayan? kita tunggu saja hingga tahun 2014. Tetapi setidaknya kita sudah sering mendengar kekritisan beberapa dari mereka sebut saja Rieke dan Tubagus "Miing" Gumelar. Sedangkan lainnya jarang terdengar kiprahnya. Semoga saja mereka tidak lupa bila bukan berada di panggung sandiwara. Mereka harus bekerja meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa foto keberadaan mereka di Senayan

0 komentar:

Posting Komentar