Rabu, 30 Juli 2014

Mengkritisi Bantuan Desa Oleh Gubernur Jawa Tengah

|0 komentar
Pada bulan Februari lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi bantuan ke desa yang ada di Jawa Tengah. Bantuan itu besarannya mulai Rp 40 juta bagi desa dengan kategori kemiskinan rendah (ada 4.373 desa). Rp 60 juta untuk kategori kemiskinan sedang (ada 2.080 desa) dan bantuan Rp100 juta (1.356) untuk kategori kemiskinan tinggi. Selain digunakan memperbaiki infrastruktur daerah, bantuan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan alokasi yang lumayan besar ini, terjadi realokasi besar-besaran di SKPD Propinsi. Setidaknya ada Rp 435,32 M yang dikucurkan ke 7.809 desa yang berada di 537 kecamatan dan 29 kabupaten. Selain memperbaiki infrastruktur, Ganjar berharap masyarakat mau berlatih terutama pemerintah desa bagaimana mengelola dana yang cukup besar sehingga nantiunya...[selengkapnya]

Jumat, 25 Juli 2014

Reformasi Birokrasi dan Kemandirian Pangan Harus Turut Diperhatikan

|0 komentar
Enam Agenda Penting Revolusi Mental Pemerintahan Jokowi - JK (2) (Sambungan) Disisi lain, kawasan hutan sebagai paru-paru dunia yang terdapat cukup banyak di Indonesia kini merosot tajam. Dalam satu tahun puluhan hektar atau seukuran ratusan lapangan sepakbola hutan kita habis dibabat. Penghilangan hutan tidak sekedar karena kepentingan kebutuhan kayu atau pemukiman namun eksplorasi tambang. Kejadian ini bahkan sempat menjadi sorotan dunia meski pelakunya secara tidak langsung ya negara-negara besar itu. Jokowi harus berani dan tegas melihat, mengevaluasi bahkan bila perlu mengusir bila perjanjian yang ada justru merugikan kita. Keempat Revolusi Mental yang tak kalah pentingnya yakni pada Birokrasi khususnya dalam pelayanan publik. Baik layanan publik berbayar maupun layanan publik yang...[selengkapnya]

Kamis, 24 Juli 2014

Pemilih Solo Abstain 25 Persen

|0 komentar
Pemilu 2014 menyuguhkan kontestasi yang menarik, tidak hanya siapa yang akan bertarung namun siapa masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya. Akhirnya pasca penggunaan hak suara, tingkat partisipasi masyarakat naik. Penggunaan hak di Kota Solo menarik diamati tetapi melepaskan faktor statement Jokowi berniat Nyapres bukan hal yang bijak. Diakui atau tidak, Nyapresnya Joko Widodo membuat pengguna suara di Kota Solo bertambah. Bahkan tingkat kemenangan di kota kelahirannya cukup tinggi. Tidak hanya sebatas dari Solo, Jokowi bahkan pernah menjadi Walikota hampir 2 periode penuh. Dibandingkan jumlah, memang hampir semua kecamatan pemilihnya bertambah. Laweyan di Pemilu 2009 tercatat 71.839 suara, pemilu ini menjadi 73.446. Pasar Kliwon yang sewaktu 2009 tercatat 62.379 pemilih naik menjadi...[selengkapnya]

Revolusi Penegakan Hukum dan Pendidikan Target Utama

|0 komentar
Enam Agenda Penting Revolusi Mental Pemerintahan Jokowi - JK (1) Tulisan Martin Suryajaya di Indoprogress hari Rabu (23/7) sungguh mengusik. Pengambilan posisi antara relawan dengan tim sukses sungguh tepat. Pasca terpilihnya pasangan calon presiden dan wakil presiden Ir H Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus segera ditindaklanjuti. Bukan hanya syukuran, senang-senang apalagi mengumbar kejelekan pasangan. Biarlah urusan Capres nomor 1 pasangan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa menjadi urusan mereka sendiri. Beberapa tokoh di parpol pengusung juga sudah mulai ancang-ancang meninggalkan koalisi. Bagi masyarakat, utamanya relawan yang memiliki harapan membesarkan bangsa ini harus membedah minimal 5 tahun kedepan apa yang bisa kita kontribusikan. Apakah sebagai pendukung Jokowi, ketika menang...[selengkapnya]

Rabu, 23 Juli 2014

Latar Belakang Prabowo Menolak Hasil Pilpres

|2 komentar
Pasca pengumuman rapat pleno Komisi Pemilihan Umum semalam, masyarakat riuh rendah merayakan kemenangan. Meski hanya sebagian karena sebagian yang lain pendukung Capres Prabowo sibuk mengutuk kekalahannya. Belum lagi muncul statement mengejutkan dari Capres Nomor 1 yang menarik diri dari proses pemilu. Ada beberapa pengamat menyatakan tidak berpengaruh, namun ada juga yang menyatakan tidak memiliki makna namun ada yang bilang memiliki konsekuensi hukum. Secara pribadi agak aneh rasanya dengan proses penarikan diri ini. Gelagat ini sebenarnya agak mendadak sebab jauh-jauh hari hingga H-4 dari Pleno KPU mereka masih menyatakan menang. Padahal sejak H-7, telah ada situs www.kawalpemilu.org yang memuat hasil perhitungan atas form C1 unggahan di website KPU. Dan hasilnya, pasangan Ir H Joko Widodo...[selengkapnya]

Jumat, 18 Juli 2014

RPJMDes Harus Jadi Sebelum Pencairan ADD Rp 1 Miliar

|0 komentar
Meski pemerintahan desa sudah ada sejak dahulu kala namun bergesernya paradigma pembangunan desa yang bertumpu pada perencanaan desa masih banyak belum dikuasai pemerintah desa. Mudah kita temui pembangunan desa yang tidak terarah. Alasan utamanya tentu keuangan desa yang tak pasti. Jangankan membuat perencanaan jangka menengah, untuk pembangunan tahunan hasil Musrenbangdespun mereka masih bingung harus didanai dari mana. Dana dari kabupaten yang berupa Alokasi Dana Desa (ADD) sering habis untuk tunjangan penghasilan bagi perangkat desa. Kalau toh pun ada sisa ya hanya sekitar Rp 25 juta hingga Rp 40 juta bagi di desa yang ada di Jawa khususnya seputar Solo Raya. Sawah bengkok yang menjadi andalan desa semakin tak menambah nilai karena hasilnya tak banyak memberi keuntungan. Lihat saja desa...[selengkapnya]

Kamis, 03 Juli 2014

Dua Periode Pemilu Berjaya, Kini Demokrat Runtuh

|0 komentar
Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; ...[selengkapnya]

Rabu, 02 Juli 2014

Kualitas Pendidikan Di Indonesia Hanya Jargon

|0 komentar
Kemajuan sebuah negara sering diukur dari maju tidaknya pendidikan. Hal itu karena asumsi pendidikan sebagai ujung tombak perubahan. Sayangnya asumsi tersebut dipatahkan oleh kajian Prof Dr Baedhlowi, MSi dalam pengukuhan guru besar Manajemen Sumber Daya Manusia FKIP UNS 12 November 2009. Dan hingga kini terlihat perkembangan pendidikan seakan tidak beranjak membaik. Tiap tahun yang diributkan hanya soal tunjangan sertifikasi dan biaya pendidikan. Sinyal yang diberikan Prof Baedhowi seakan-akan makin menunjukkan kebenarannya. Sudah bertahun-tahun tunjangan sertifikasi diberikat dan makin banyak yang menerima. Sayangnya problem pendidikan dari yang teknis hingga non teknis masih terus saja muncul. Baik berdasarkan periodisasi, elemen sekolah, jenis sekolah, manajemen dan masih banyak lagi...[selengkapnya]