Senin, 14 April 2014

PDI Perjuangan Memenangkan Pemilu 2014

Hasil quick count pemilu 2014 cukup menarik. Ada yang bisa ditanggapi biasa saja namun ada yang mengejutkan. Walaupun ini masih semacam hitung cepat, dari berbagai lembaga yang melakukan tak ada selisih signifikan. Nampaknya partai pemenang pemilu 2014 akan dipegang oleh PDI Perjuangan pimpinan Megawati. Faktor terbesar yang mampu diraih oleh partai ini ditetapkannya Ir H Joko Widodo sebagai Calon Presiden. Tidak sedikit yang menyatakan agak telat namun faktanya perolehan PDI Perjuangan cukup meyakinkan.

Target Bappilu PDI Perjuangan sendiri mencapai 27 persen namun berdasar berbagai quick count tercatat perolehan mencapai 19 persen. Perolehan ini mampu mengalahkan 11 partai lainnya. Di posisi kedua, masih sama seperti hasil 2009 lalu didapat oleh Partai Golongan Karya yang mendapat 14,75 persen suara. Parpol ini memang dianggap paling siap dalam menjalani pemilu. Tidak tergantung tokoh partai, patron, dana tetapi mengandalkan mesin partai yang benar-benar solid dalam menggalang perolehan suara. Ical sebagai ketua partai sudah banyak beriklan di jejaring televisinya.

Diposisi perolehan ketiga terbanyak (masih berdasarkan quick count) yakni Gerindra dengan 11,8 persen. Hasil ini cukup mengejutkan karena mereka tidak didukung media dan caleg yang handal. Image partai juga lebih banyak bergantung pada Prabowo yang iklannya terus menerus tayang diberbagai televisi. Hampir terlihat single fighter dan hanya satu dua kali tampil Fadli Zon dalam berbagai acara diskusi. Di tempat keempat ada partai penguasa yaitu Partai Demokrat dengan 10,19 persen. Pencapaian ini mengejutkan banyak pihak.

Sebagai partai penguasa sudah seharusnya mereka mampu memanfaatkan berbagai keunggulan. Rupanya persepsi warga atas maraknya kasus korupsi yang dialami kader cukup menurunkan kepercayaan publik pada partai yang kini dipimpin Soesilo Bambang Yudhoyono. Yang agak mengejutkan adalah PKB menerobos di posisi kelima dengan 9,2 persen. Dari berbagai komentar, faktor H Rhoma Irama dan Ahmad Dhani mampu menggerakkan pemilih emosional ke partai pimpinan Muhaimin. Hal ini diakui juga oleh Ketua Umum PKB yang juga Menakertrans.

Diurutan keenam ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat 7,5 suara. Sepertinya prediksi atau target mereka ya memang tidak jauh dari target sehingga tidak banyak analisa. Kemudian Partai keadilan Sejahtera pimpinan Anies Matta prosentase suaranya 6,9 persen atau berada di bawah PKB. Kemungkinan pemilih terpengaruh akan citra yang disandang PKS. Sebut saja kasus korupsi yang menimpa Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishak dan kasusnya kini sedang disidangkan. Wajar bila perolehan suara mereka terganggu atas pemberitaan tersebut.

Sedangkan Partai Nasional Demokrat agak mengejutkan mampu menerobos hingga diurutan 8 dengan 6,9 persen. Meskipun ada yang menyatakan kewajaran karena mereka banyak dibantu media. Maklum Ketua Umum Nasdem merupakan pemilik Metro TV dan Media Indonesia. Kemudian posisi PPP yang agak mengejutkan yakni di urutan ke 9 atau 6,7 persen. Meski basis konstituen cukup jelas tetapi kiprah tokoh partai tidak mampu membuat pemilih setia dengan pilihannya.

Sementara Hanura yang selalu rutin berkampanye dengan Capres dan Cawapresnya di 3 televisi nasional justru perolehan suaranya jeblok. Mereka hanya mendapat 5,5 persen dalam quickcount berbagai lembaga survey. Adapun PBB dan PKPI terhitung berat meraih electoral treshold sebab raihan prosentasenya kurang dari 2 persen. Hasil real count akan diumumkan KPU pada 6 Mei 2014 mendatang. Apakah hitung cepat menggambarkan yang sesungguhnya? Kita lihat nanti.

0 komentar:

Posting Komentar