Selasa, 10 April 2012

Tak Ada Saudara Dalam Kamusnya

Di Kampung ini tinggal orang-orang unik yang sulit dipikir dengan akal sehat. Ada yang kaya tapi sok miskin dan sulit duit keluar untuk urusan apapun. Meski dari keluarga mapan namun kikirnya tak terhitung dan bikin tetangga geleng-geleng kepala. Ada yang miskin dan kehidupannya membaik namun tetap menganggap dirinya miskin. Sukanya mengkritik tetangga, semua dianggap memusuhi dirinya. Jadi matanya selalu menelisik dan menaruh curiga.

Untungnya masih ada orang baik yang mengimbangi kehidupan jadi lebih menyenangkan.

Ceritanya pak Ren kedatangan saudara istrinya yang datang tanpa diundang. Wong memang tidak ada acara apa-apa dan dirumahnya memang tak pernah ada acara. Saat pindahan, tak ada tasyakuran. Anaknya khitan, tak ada tasyakuran. Anaknya Lulus ya sama saja dan hanya menjanjikan yang nggak-nggak. Kalau lolos SNMPTN mau nyumbang lah, mau makan-makanlah dan janji lainnya.



Pak Ren mengucapkannya pada pak Untung. Kabar ini didengar oleh pak Muhammad yang langsung dijawab ketus "ah orang mau nyumbang, mau sodaqoh koq cerita-cerita. Ya nyumbang aja" sungutnya. Anak pak Ren akhirnya gagal dan berita makan-makan sekedar jadi berita. Gimana mau makan-makan, uang Rp 500 perak terjatuh di pos ronda dicari sampai tikar diangkat (meski ada orang duduk) sampai ketemu. "Lumayan untuk beli kacang" kata Pak Ren dengan wajah sumringah.

Kembali ke cerita saudara pak Ren datang, suatu malam tumben pak Ren masih nongkrong di warung. Tak seperti biasanya ngadem dirumahnya yang memang dilengkapi AC. Biasanya bila berada diluar ya sedang nunggu mobilnya ngobyek cari duit. Beberapa orang yang ada disitu tak memikirkannya. Singkat cerita, begitu pukul 23.45, dia berpamitan pulang dan ditanya pak Untung "kemana pak?". "Mau tidur, pasti sudah sepi jadi sudah enak" jawabnya.

Begitu pak Ren masuk rumah, pak untung nerocos tanpa ditanya warga yang hadir disitu. Ternyata saudara istrinya datang. Rumah sudah seperti kapal pecah. Dia kebingungan mau ngapain dirumah dan merasa tak betah disitu. Pun bila rumah kotor, dia tak mau menyapu atau mengepel. "Biar mereka ngepel sendiri" kata pak Ren yang ditirukan pak Untung. Oh ternyata begitu tho? Itu baru saudara yang datang, bagaimana dengan orang lain yang menginap?

0 komentar:

Posting Komentar