Profil Partai Politik Peserta Pemilu 2014
Siapa yang meragukan kualitas Partai Pemilu bernomor urut 5 ini? Ya Partai Golongan Karya atau Golkar dianggap salah satu partai terkuat di Indonesia. Meski dianggap pernah memiliki dosa dengan KKN yang dibangun regim Orde Baru, namun faktanya pasca keruntuhan Orde Baru di Tahun 1998, partai ini tetap bertahan di 2 besar. Tak pernah sekalipun merosok ke posisi 3. Banyak pihak memprediksi kekuatan Golkar terletak pada jaringan dan mindset warga diluar Jawa. Soeharto boleh saja turun tetapi tidak dengan politikus-politikusnya.
Terbukti Akbar Tandjung masih menjabat sebagai Dewan Pembina. "Alumnus-alumnus" Golkar mampu mendirikan partai dan mendulang suara. Sebut saja ada Surya Paloh, Prabowo, Wiranto, Sutiyoso dan petinggi partai lain. Meruntuhkan Golkar di basis-basis di Jawa saja sulit apalagi diluar Jawa sulit. Sebut Sragen, Wonogiri bahkan Solo pemilih Golkar masih setia. Terbukti kursi Golkar selalu ada walaupun Solo sebagai salah satu kandang banteng dan aktivis pergerakan nasional. Sistem yang dibangun oleh Golkar memang sudah mapan sehingga sulit ditaklukkan.
Kini Partai Golongan Karya dipegang oleh Aburizal Bakrie yang oleh beberapa kalangan suaranya bakal rontok di 2014. Sebab kejadian bencana Lumpur Lapindo disinyalir disebabkan oleh perusahaan yang dimiliki oleh Ketua Umum Golkar. Walau demikian, tak mudah menaklukkan partai kuning sebab ARB memiliki media yang potensial yaitu Viva group, AnTV dan TV One. Sebagaimana sudah jamak diketahui, TVOne kini menjadi salah satu TV berita yang menduduki peringkat atas, menggeser Metro TV sejak berganti baju dari Lativi.
Pada Tahun 1999, setelah Orba rontok perolehan Golkar masih 22,44 persen suara dengan 120 kursi. menduduki posisi kedua dibawah PDI Perjuangan. Tahun 2004 meski prosentasenya turun menjadi 21,58 suara namun itu perolehan suara terbanyak dengan 128 kursi di DPR RI. Cuma capres yang diajukan yakni Wiranto dengan Sholahudin Wahid gagal total. Pada 2009, meski perolehannya turun drastis hingga 14,45 persen atau hanya 107 kursi di DPR tetapi masih menduduki posisi ke 2 perolehan suara partai.
Guna mendongkrak suara, Golkar melakukan kampanye besar-besaran. Sejak awal ARB digadang-gadang menjadi Capres Golkar. Tiap saat gambarnya menghiasi berbagai media yang dimilikinya. Pencalonan ARB tidak mulus benar sebab Akbar Tanjung sebagai Dewan Penasehat meminta dilakukan konvensi supaya Capres terpilih benar-benar didukung oleh DPD-DPD baik tingkat I maupun II. Upaya yang coba digalang Akbar Tandjung gagal. ARB tetap melaju menjadi kandidat Capres Golkar.
Akankah peluang Golkar di Pemilu 2014 berjalan mulus? Dengan beberapa Capres yang sudah diajukan parpol lain seperti Wiranto oleh Hanura, Prabowo oleh Gerindra, Demokrat dengan konvensinya memang berimbang. Yang unggul cukup telak cuma Jokowi, hanya saja PDI Perjuangan belum secara resmi mengajukan Gubernur DKI Jakarta itu. Jokowi memang bukan sekedar pesaing berat ARB namun juga Capres dari parpol lainnya. Masyarakat luas sudah menyatakan ketertarikannya hanya Ketua Umum PDIP sepertinya belum mengambil sikap jelas dan ini menarik.
0 komentar:
Posting Komentar