Profil Partai Politik Peserta Pemilu 2014 (2)
Urutan kedua atau nomor urut 2 partai politik berdasarkan undian yang telah dilakukan KPU yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai ini didirikan pada tanggal 23 Juli 1998 oleh kalangan NU yakni Munasir Ali, Ilyas Ruchiyat, Abdurrahman Wahid, Mustofa Bisri dan A Muhith Muzadi. Partai ini didirikan untuk mengakomodir suara NU yang selama ini "terasa" diabaikan di PPP. Meski tidak berkaitan langsung dengan NU, sulit membantah bahwa PKB merupakan partainya NU. Meski merupakan salah satu partai baru, kiprahnya dalam perpolitikan nasional cukup terasa.
Pada Pemilu pertama yang diikutinya yakni Tahun 1999, PKB mampu meraup 13,3 juta suara atau sekitar 12,6 persen sehingga terdapat 51 wakil rakyat. Dengan raihan ini, PKB menduduki 3 besar perolehan suara. Tidak hanya itu, PKB mampu menempatkan KH Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI ke empat walaupun tidak sampai akhir masa jabatan. Keberhasilan ini menyiratkan kapasitas tokoh partai yang mengkombinasikan politikus tua dan muda, dari golongan tokoh maupun aktivis. Banyak pihak yang terkejut dengan kemenangan PKB meski infrastrukturnya belum memadai.
Lima tahun berikutnya yaitu 2004, Pemilu diikuti 24 Parpol dan PKB meraih 11,9 juta suara atau 10,57 persen dan menempatkan 52 wakilnya di DPR RI. Masih tetap menduduki 3 besar perolehan suara dibawah Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Meski demikian, PKB tidak menjadi oposisi bersama PDI Perjuangan melainkan bergabung ke pemenang Pilpres yakni Partai Demokrat menjadi partai pendukung pemerintah. Banyak kalangan justru menyarankan bergabung dengan PDI Perjuangan jauh lebih strategis untuk menyuarakan kepentingan rakyat.
Dan inilah tahun dimana PKB mengalami krisis internal di dalam. Diberbagai wilayah muncul goncangan dan terpecah. Akibatnya dalam menjalankan roda pengawasan kian tidak efektif. Banyak suara rakyat yang semestinya mampu disuarakan lebih jernih menjadi tidak terdengar. Energi politikus PKB banyak terbuang untuk berbagai konflik yang tidak signifikan bagi perkembangan partai. Akibatnya jauh lebih parah, simpati masyarakat terhadap PKB kian turun.
Hal ini dibuktikan dengan perolehan suara PKB Tahun 2009 yang rontok separo lebih atau hanya tersisa 5,1 juta suara alias 4,94 persen saja dan mewakilkan anggota legislatif tersisa 27 orang. Meski lolos electoral treshold sebagai Parpol 2014, tetap saja perjalanan PKB kian tertatih. Tahun 2009 menempati posisi ke 7 dari urutan parpol dengan perolehan suara terbanyak. Bayangkan mereka kalah dari PPP, PAN hingga PKS yang notabene tidak punya massa yang solid. Maka dari itu, pada 2014 ini akan menjadi penentu bisakah PKB kembali ke 5 besar atau benar-benar akan menjadi partai gurem?
Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Partai juga menjadi Menteri Tenaga Kerja yang kinerjanya malah banyak disorot orang terkait dengan banyaknya kasus TKI. Di level grassroot juga tak terdengar apa yang sudah dilakukan wakil rakyat dari PKB. Tak heran bila basis partai ini hanya akan tersisa di Jawa Timur dan Madura saja ditambah kota-kota di pantura. Bila tak segera berubah secara jelas, suatu saat PKB bisa tereleminasi sebagai partai yang lolos electoral treshold.
0 komentar:
Posting Komentar