Zannuba Ariffah Chafsoh atau
lebih dikenal dengan nama Yenni Wahid, putri sulung Presiden Indonesia ke 4 kemarin
(3/1) menolak pinangan Prabowo untuk dicalonkan sebagai Calon Gubernur Jatim.
Sebelum mengajukan Yenni, Gerindra menggadang-gadang 2 kadernya yakni La Nyalla
Mattaliti serta Moreno Suprapto. Namun nampaknya ada survey ditingkat internal
yang mempengaruhi batalnya 2 kader untuk ditarungkan di Pilkada 2018.
"Tawaran tersebut saya pertimbangkan dengan
matang, tetapi kami keluarga Gus Dur meyakini punya tugas sejarah untuk menjaga
bangsa ini dan memastikan keluarga NU (Nahdlatul Ulama) tidak pecah," kata
Yenny di rumah Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2018).
Ingat, mbak Yenni bukan ditawari jadi pengurus
partai, membuat ormas, direktur perusahaan atau bupati. Gerindra jelas
menawarkan kursi kalau tidak Gubernur ya Wakil Gubernur. Posisi yang dibidik
banyak orang bukan hanya politisi. Wong Letjen Edy Rahmayadi yang Pangkostrad
saja bersedia ber jas PKS meski belum resmi pensiun. Atau mesranya Deddy Mizwar
dengan Golkar, pun lompat-lompat kelinci Ridwan Kamil yang masih belum
menemukan partai besar.
Kalimat mbak Yenni sungguh bukan hanya istimewa,
santun, filosofis namun juga sarat makna. Kata-kata yang mencerminkan
ketinggian akhlak yang luar biasa. Mengandung maksud yang dalam dan jika dikupas
lebih jauh, pernyataan mbak Yenni jelas “memukul” telak Prabowo termasuk
Gerindra and the gank. Mengapa begitu? Coba kita kaji perlahan. “Pertimbangkan
dengan matang”, seakan-akan perempuan yang juga Direktur Wahid Institute ini
ingin menyampaikan bahwa menawarkan sesuatu ke dirinya dipikir dulu apa tidak?
Sudah ada 2 kader NU yang akan bertarung di Pilkada Jatim, masak iya mau nambah
1. Itu bukan mau bertarung mensejahterakan rakyat melainkan mengobrak-abrik NU
Jatim.
Lalu pilihan kata “punya tugas sejarah menjaga
bangsa”, dapat diinterpretasikan sebagai tugas penting nan mulia. Bukankah
Prabowo pernah jadi Danjen Kopassus? Bukankah dia Capres 3 kali? Bukankah sejak
Gerindra berdiri, dia menjadi pengambil kebijakan penting di Partai berlambang
kepala burung Garuda? Berbicara tentang
tugas menjaga bangsa kan mestinya tugas kita bersama, apalagi bagi Prabowo.
Sebagai mantan tentara tentu tak perlu diajari bagaimana “menjaga bangsa”.
Pun dengan kalimat “memastikan keluarga NU tidak
pecah”. Lho, kan yang menawari Gerindra, apakah tidak dimaknai tawaran ini
sebagai memecah keluarga NU? Ini bukan penolakan yang biasa tapi kader-kader
Gerindra, rekan-rekan koalisi Gerindra seperti dari PAN dan PKS harusnya
introspeksi. Tugas partai politik bukan hanya merebut kekuasaan semata tapi
melihat nilai-nilai kesatuan tetap harus dijaga. Tenun Kebangsaan yang dibilang
Anies saat menjadi Tim Sukses presiden Joko Widodo kini benar-benar
dipertaruhkan. Bekerja mencapai tujuan tetap harus berlandaskan langkah-langkah
yang baik.
Meski Mbak Yenni masih sangat muda dan pola pikir
serta rasa tanggung jawabnya patut dibanggakan.
Makanya, seorang aktivis Sosmed Damar Wicaksono
menyebut 5-10 tahun lagi layak diberi tanggung jawab. Entah sebagai kepala
daerah atau menggantikan bu Khofifah sebagai Menteri Sosial. Ya, dan saya
setuju itu. Harusnya pernyataan Yenni Wahid menjadi otokritik terutama bagi
para pendukung Anies Sandi di Pilkada Jakarta. Semua jelas menyimak bahkan kini
melihat apa yang terjadi. Banyak sudah hati masyarakat terkoyak dan kecewa atas
keributan jelang hingga berlangsungnya Pilkada. Ahok kalah dan dipenjara, itu
bukan hal yang penting jika memang dia harus kalah dengan cara benar dan masuk
tahanan karena betul-betul melanggar peraturan.
Kita lihat hasil Pilkada Jakarta
yang belum 3 bulan ini, ada Tim Ahli Gubernur berjumlah 73 orang, KJP nominal
dan jumlah penerima dikurangi, Warga sudah tidak bisa lagi mengadu ke gubernur,
SPJ Hibah RT RW dihilangkan, Jalan raya digunakan untuk berdagang dan banyak
lagi kebijakan yang bukan hanya irrasional, melanggar regulasi juga tidak berkeadilan.
Jadilah warga bangsa yang cerdas, yang jeli menangkap “pesan” yang ingin
disampaikan oleh orang-orang bijak. Siapa yang meragukan kearifan cucu pendiri
NU itu?
Saya koq melihatnya Gus Dur yang
menyampaikan pesan pada kita semua melalui mbak Yenni. Apapun, kita semua layak
berterima kasih pada keluarga besar KH Abdurrahman Wahid dan NU.
Best casino in San Diego (Pokernews) - Mapyro
San Diego's favorite 김제 출장샵 places to gamble. and 안산 출장안마 that's a casino-style wagering requirement. 광주 출장샵 충청북도 출장샵 a poker table 동해 출장샵 for an array of poker tournaments