Senin, 06 September 2010

Gedung Wakil Rakyat



Apakah benar gedung wakil rakyat kita terbuka pada masyarakat? terutama gedung DPR MPR RI yang berada di kawasan senayan? Kita faham, banyak masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya dihadang puluhan Pamdal di bagian terdepan sehingga menimbulkan kemacetan luar biasa di ruas utama jalan Gatot Subroto. Lantas luasnya lahan di pelataran yang juga tak digunakan untuk parkir kecuali setahun sekali itu hanya untuk lalu lalang mobil-mobil mewah.
Lihat saja halaman depan gedung yang sangat luas ini. Terlihat sepi dan hanya satu dua orang melewati aspal jalan yang tanpa pepohonan tersebut. Masyarakat umum banyak yang ingin masuk untuk melihat-lihat namun bagi yang belum pernah memasukinya pasti akan berpikir berkali-kali melihat sekerumunan orang berseragam biru-biru di berbagai penjuru masuk depan maupun belakang (dekat lapangan tembak senayan). Kalau tujuan anda tak jelas, jangan berharap akan bisa memasuki kawasan ini.



Pada tengah ruas jalan beraspal terhampar kolam yang cukup luas yang mungkin diharapkan mengurangi hawa panas di siang hari. Tahun 1999 saat terjadi demo mahasiswa besar-besaran, kolam ini menjadi riuh karena menjadi tempat cuci muka dan berendam mahasiswa yang kepanasan. Air mancur tak menyala tiap saat, biasanya sekitar pukul 08.00 - 17.30 perharinya. Mungkin untuk menghindari pemborosan. Sebagai estetika, bagi saya yang awam, memang sedikit menyejukkan meski di dalam gedung tak mempengaruhi apapun.

Kini munculnya rencana pembangunan gedung DPR yang baru senilai Rp 1,6 T telah menjadi polemik yang berkepanjangan. Akankah para wakil kita mendengarkan rakyatnya? Akankah pembangunan terus dilanjutkan dengan alasan kebutuhan ruang bagi para staf ahli? Adakah masih banyak persoalan lain yang mestinya lebih penting untuk segera dientaskan? Mari kita tunggu dengan harap-harap cemas, apa yang akan dilakukan oleh para wakil rakyat atas rencana tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar