Selasa, 07 September 2010

Ekstrimnya Cuaca

|0 komentar



Cuaca Jakarta akhir-akhir ini berlangsung tidak menentu. Kadang hujan, panas terik atau cuaca mendung. Perubahan tidak menentu ini tidak terjadi begitu saja dan disebabkan oleh berbagai faktor alam yang terus berganti. Pergantian iklim secara ekstrem seperti sekarang ini juga sering digambarkan lebih mengerikan oleh berbagai film yang sudah sejak lama beredar seperti vulcano atau film lainnya. Apakah cuaca seperti ini terjadi tanpa sebab? coba kita lihat beberapa gambar yang sempat saya rekam.


Matahari yang terlihat terus terdesar awan hitam sehingga sinarnya makin lama sehingga meredup. Bahkan dilihat dari dari gedung perkantoran lantai 13 mendung tebal bergelayut diatas langit jakarta. Foto yang diambil awal tahun ini, tidak jauh berbeda kondisinya hingga bulan September 2010.  Meski langit diatas mendung tersebut cerah bahkan panas namun kondisi dibawah awan terjadi sebaliknya. Foto yang diarahkan di seputaran kawasan Gatot Subroto menunjukkan awan yang sangat tebal dan terik matahari menyembul di sela-sela awan.


Keadaan ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal tahun depan.Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) kondisi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia belakangan ini terjadi akibat fenomena alam La Nina. Fenomena itu berupa penghangatan suhu muka laut sebesar 0,5 hingga 2 derajat Celsius, yang mengakibatkan penguatan aliran udara dari Pasifik Tengah ke Pasifik Barat atau Indonesia. Kalau sudah demikian, akankah kita akan berdiam diri dengan isu perubahan iklim?



Penting sebenarnya memahami isu climate change yang banyak diusung oleh beberapa negara maju. Setidaknya saat ini kita sudah merasakan tanda-tanda awal adanya perubahan yang luar biasa akibat efek rumah kaca. Panas matahari yang tanpa penyaringan ozon terasa menyengat kulit kita. Bila lapisan itu hilang tak berbekas, akan banyak orang yang menghindari kena panas langsung sebab akan mengakibatkan hal yang fatal. Kita harus memulai menyelamatkan lingkungan.


Penyelamatan lingkungan dimulai dari diri kita sendiri. Menghemat energi adalah salah satu langkah memperparah kondisi dunia. Membuang sampah pada tempatnya juga salah satu tindakan tepat diantara ribuan tindakan lainnya yang sering dipandang remeh orang lain. Bila kita tinggal di Jakarta dan sekitarnya, setidaknya 3 bulan terakhir ini sangat terasa betul perpindahan secara ekstrem cuaca dari terik panas matahari hingga tiba2 gerimis atau hujan turun. Curah hujan yang turun pun terlihat disertai angin yang berhembus cukup kencang. Meskipun jarak pandang memang masih cukup terjangkau namun sudah cukup tebal balutannya. Sehingga bagi beberapa penerbangan kadang juga mengkhawatirkan kondisi ini.

Dikawasan Senayan juga tak jauh berbeda dengan seputaran Jakarta dan sekitarnya. Hampir setiap hujan turun, awan yang terlihat diatas lebih sering tebal. Namun nampaknya bila tiba2 reda, awan cerah langsung muncul. Hari-hari menjelang lebaran dan tentu tradisi mudik bagi masyarakat Indonesia, harus benar-benar diperhatikan dengan cara seksama. terutama bagi para pengendara sepeda motor yang akan melakukan perjalanan jauh harus mempersiapkan diri dengan matang atas kondisi ini. Sopir angkutan umum maupun pribadi jarak dekat dan jarak jauh juga butuh melihat kondisi kendaraannya. Hal ini untuk mengurangi resiko kecelakaan yang bisa berakibat fatal

Senin, 06 September 2010

Gedung Wakil Rakyat

|0 komentar


Apakah benar gedung wakil rakyat kita terbuka pada masyarakat? terutama gedung DPR MPR RI yang berada di kawasan senayan? Kita faham, banyak masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya dihadang puluhan Pamdal di bagian terdepan sehingga menimbulkan kemacetan luar biasa di ruas utama jalan Gatot Subroto. Lantas luasnya lahan di pelataran yang juga tak digunakan untuk parkir kecuali setahun sekali itu hanya untuk lalu lalang mobil-mobil mewah.
Lihat saja halaman depan gedung yang sangat luas ini. Terlihat sepi dan hanya satu dua orang melewati aspal jalan yang tanpa pepohonan tersebut. Masyarakat umum banyak yang ingin masuk untuk melihat-lihat namun bagi yang belum pernah memasukinya pasti akan berpikir berkali-kali melihat sekerumunan orang berseragam biru-biru di berbagai penjuru masuk depan maupun belakang (dekat lapangan tembak senayan). Kalau tujuan anda tak jelas, jangan berharap akan bisa memasuki kawasan ini.



Pada tengah ruas jalan beraspal terhampar kolam yang cukup luas yang mungkin diharapkan mengurangi hawa panas di siang hari. Tahun 1999 saat terjadi demo mahasiswa besar-besaran, kolam ini menjadi riuh karena menjadi tempat cuci muka dan berendam mahasiswa yang kepanasan. Air mancur tak menyala tiap saat, biasanya sekitar pukul 08.00 - 17.30 perharinya. Mungkin untuk menghindari pemborosan. Sebagai estetika, bagi saya yang awam, memang sedikit menyejukkan meski di dalam gedung tak mempengaruhi apapun.

Kini munculnya rencana pembangunan gedung DPR yang baru senilai Rp 1,6 T telah menjadi polemik yang berkepanjangan. Akankah para wakil kita mendengarkan rakyatnya? Akankah pembangunan terus dilanjutkan dengan alasan kebutuhan ruang bagi para staf ahli? Adakah masih banyak persoalan lain yang mestinya lebih penting untuk segera dientaskan? Mari kita tunggu dengan harap-harap cemas, apa yang akan dilakukan oleh para wakil rakyat atas rencana tersebut.