Kamis, 12 Maret 1998

PMII Didik Kader Baru

|0 komentar
Source : Solopos

Selasa, 10 Maret 1998

Lagi, Mahasiswa Kena Pukul

|0 komentar
Source : Solopos

Senin, 09 Maret 1998

Kaum Adam Peringati Hari Perempuan

|0 komentar
Source : Solopos

Jumat, 06 Maret 1998

Aksi Keprihatinan

|0 komentar
 Di UNS
                                     
    Aksi di UNS Surakarta diikuti ratusan mahasiswa yang tergabung dalam
      Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat (SMPR). Aksi itu digelar di
     bolevar kampus Jl Ir Sutami yang diwarnai arak-arakan mulai pukul
      09.30 dari kampus Fakultas Ekonomi menuju Kopma dan berakhir di
                                  bolevar.
                                     
   Mereka meneriakkan yel-yel ''berantas nepotisme, kolusi, korupsi, dan
       tegakkan kedaulatan rakyat''. Sejumlah petugas keamanan tampak
       berjaga-jaga di depan kampus, sehingga pelaku aksi tak keluar.
                                     
      Bentrokan kecil terjadi saat sejumlah mahasiswa berusaha keluar
    kampus, tapi dicegah petugas keamanan yang menyiapkan gas air mata.
     Dengan menyanyikan lagu Maju Tak Gentar, mereka berusaha menembus
                              blokade petugas.
                                     
     Dalam aksi itu, mereka menuntut Pemerintah untuk segera mengambil
    kebijakan-kebijakan konkret demi kelangsungan ekonomi rakyat dengan
   cara menurunkan harga sembilan bahan pokok. ''Merosotnya nilai rupiah
      yang tidak wajar sampai timbulnya gejolak dan teror yang menimpa
    bangsa ini menunjukkan bangsa Indonesia telah ditimpa malapetaka,''
                     kata Koordinator SMPR Anwar Hadi.
                                     
      Di tengah berlangsungnya aksi keprihatinan itu timbul kericuhan,
     ketika seorang mahasiswi, Yuli, pingsan. Tetapi Kapolsekta Jebres
     Kapten Yusuf SH membantah Yuli pingsan. ''Sebenarnya dia pura-pura
      pingsan untuk menarik perhatian. Buktinya, tak lama kemudian dia
                            bangun,'' kata dia.
                                     
     Dalam aksi tersebut, petugas menyita tiga rol film milik pendukung
    aksi. Salah satunya milik Fajar Sugianto, Mahasiswa Fakultas Sastra.
     Petugas juga mengamankan Fajar ke Polsekta Jebres. Setelah dialog
    antara petugas dan mahasiswa yang diwakili Histiraluddin, disepakati
                  aksi berakhir setelah Fajar dibebaskan.
                                     
       ''Dia diamankan karena tidak minta izin memotret. Selain itu,
   dikhawatirkan hasil foto-foto tersebut bertujuan untuk mendiskreditkan
   dan memutarbalikkan fakta,'' kata petugas. Aksi berakhir pukul 12.00,
                         setelah Fajar dibebaskan.
                                     
    Kapolresta Surakarta Letkol Imam Suwansa SmIK yang meninjau aksi itu
    mengatakan, sebenarnya aksi tersebut tidak perlu terjadi, karena apa
         yang dituntut mahasiswa sudah ada yang mengurus. ''Sebagai
     intelektual, seharusnya mereka mengerti apa yang sedang diupayakan
             Pemerintah dalam menangani krisis yang terjadi.''
                                     
    Pemerintah, menurut dia, sudah melakukan upaya-upaya terbaik. ''Jadi
      tidak mungkin Pemerintah menyengsarakan rakyat. Yang terpenting,
   pemikiran yang baik dari mahasiswa hendaknya disalurkan sesuai dengan
    prosedur, bukan dengan menggelar aksi jalanan seperti itu,'' tandas
                                    dia.

Aksi Keprihatinan di Unsoed, UGM dan UNS

|0 komentar
Source : Suara Merdeka